tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Bali hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai dampak tidak langsung Bibit Siklon Tropis 98S.
"Potensi bibit 98S ini untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori tinggi," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Guswanto menyampaikan dampak tidak langsung Bibit Siklon Tropis 98S yaitu potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga provinsi itu juga berpotensi dilanda angin kencang.
Sementara itu, gelombang tinggi di kisaran 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa, perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan utara dan selatan Flores, Selat Ombai, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata-Letti, dan Laut Arafuru bagian barat.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan Kupang-Pulau Rote, Perairan Pulau Sabu, hingga Samudra Hindia selatan NTT.
Menurut Guswanto, Bibit Siklon Tropis 98S saat ini terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 13,3 lintang selatan dan 122,8 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 997 milibar (mb).
Citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang kuat dalam 12 jam terakhir. Kondisi medan angin juga menunjukkan sirkulasi siklonik di setiap lapisan.
"Kondisi itu didukung oleh aktifnya gelombang Equator Rossby (ER) dan Madden-Julian Oscillation (MJO)," papar Guswanto.
Editor: Gilang Ramadhan